Bogor, SESUMBAR.COM — Di tengah gemuruh Kota Bogor yang berdetak tanpa henti, sebuah pertemuan singkat antara dua insan membuka tabir tentang makna kesederhanaan dan ketulusan. Basuni, pria yang telah menghabiskan sembilan tahun hidupnya di atas motor demi menghidupi keluarga, tak menyangka Jumat siang itu akan memberinya perspektif baru tentang kemanusiaan.
“Sembilan tahun saya mengelilingi jalanan Bogor, membawa ribuan penumpang dengan cerita mereka masing-masing. Tapi hari ini berbeda,” tutur Basuni, matanya menyiratkan ketakjuban saat menceritakan pertemuannya dengan Dr. Aqua Dwipayana, seorang pakar komunikasi dan motivator nasional.
Perjalanan 15 menit dari Cimanggu Permai menuju Stasiun Cilebut itu menjadi panggung dialog yang mempertemukan dua dunia. Di satu sisi, seorang pengemudi ojek online yang setia dengan kemudinya, di sisi lain seorang cendekiawan yang justru haus akan pelajaran kehidupan dari sosok sederhana di hadapannya.
Yang membuat Basuni terkesan bukanlah gelar atau status sang penumpang, melainkan bagaimana Dr. Aqua memperlakukan setiap orang dengan hormat yang sama. “Beliau berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada asistennya, Winarti. Kesederhanaan dan ketulusannya begitu natural,” kenang Basuni, suami dari Suryani ini.
Sepanjang perjalanan, Dr. Aqua justru menjadi pendengar yang baik, menyimak setiap kata yang meluncur dari bibir Basuni. Pengalaman hidup, ketekunan, dan filosofi kesabaran sang pengemudi menjadi pelajaran berharga yang tak terbeli.
“Mulia sekali pekerjaan Pak Basuni. Mengantarkan banyak orang dan rutin menafkahi keluarga,” ucap Dr. Aqua dengan tulus, menggarisbawahi bahwa kemuliaan tak selalu datang dari jabatan tinggi, melainkan dari keikhlasan menjalani peran dalam kehidupan.
Pertemuan singkat itu mungkin hanya sepotong kecil dari jutaan kisah yang tercipta di jalanan Bogor. Namun ia menjadi pengingat bahwa kadang, pelajaran terbesar tentang kehidupan justru datang dari mereka yang setiap hari berjuang dalam kesederhanaan.(*/ist)