Catatan Revdi Iwan Syahputra
Bagi saya, Kota Padangpanjang adalah negeri yang tak pernah selesai untuk dirindu dan dicintai.
Karena itu, hati dan pikiran saya tak pernah merasa pergi dan jauh dari Padangpanjang.
Saya ingin membangun kota ini kembali, sebagai rumah nyaman dan sejahtera bagi warga tercintanya! Insya Allah.
Mohon dukungan semua. (Hendri Arnis)
Di kaki Bukit Barisan, di sebuah kota kecil yang berbalut dingin dan kabut tipis pagi hari, nama Hendri Arnis kembali menggema. Padangpanjang, kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, menyambut lagi pemimpin mudanya yang tak pernah benar-benar pergi. Sosok Hendri Arnis, dengan senyum ramah dan bahasa yang meneduhkan, telah mencatatkan namanya dalam sejarah politik Sumatera Barat. Ia bukan sekadar politisi; ia adalah simbol harapan, regenerasi, dan keberanian untuk kembali.
Hendri Arnis pertama kali menduduki kursi Walikota Padangpanjang pada 2013. Banyak yang meragukan, namun lebih banyak lagi yang terpesona oleh keberaniannya. Ia menawarkan sesuatu yang berbeda—ide-ide segar yang bertemu dengan semangat membangun dari akar.
Kepemimpinannya mencerminkan semangat muda yang progresif dan inovatif. Infrastruktur kota diperkuat, layanan publik dibenahi, dan sektor pendidikan serta ekonomi kreatif mulai mendapat tempat istimewa di bawah visinya. Ia berbicara tentang masa depan Padangpanjang dengan keyakinan yang menular, seolah-olah setiap sudut kota bisa diubah menjadi lebih baik dengan sentuhan keberanian dan kerja keras
Di bawah kepemimpinannya, Padangpanjang tak lagi sekadar kota persinggahan. Ia menjadikannya kota yang hidup, dengan denyut yang berdetak lebih kencang. Infrastruktur kota diperbaiki, fasilitas pendidikan ditingkatkan, dan ruang-ruang publik diperindah. Pasar tradisional dibenahi tanpa melunturkan identitasnya, sementara sektor pariwisata mulai menemukan arahnya.
Satu periode berlalu. Hendri Arnis berhasil menorehkan jejak, namun ketika masa jabatannya selesai, ia memilih untuk tidak mencalonkan diri kembali. Bagi sebagian orang, itu adalah keputusan yang mengejutkan. Namun, bagi Hendri, itu adalah kesempatan untuk merenung, belajar, dan mempersiapkan diri untuk sesuatu yang lebih besar.
Bagi sebagian orang, jeda itu seperti langkah mundur. Namun bagi Hendri, itu adalah waktu untuk berbenah, merenung, dan memperkuat fondasi untuk kembali lebih matang. Politik, baginya, bukan tentang ambisi pribadi, melainkan tentang melayani dan membawa perubahan nyata.
Kemenangan di Pilkada 2024: Kepulangan yang Ditunggu
Pada Pilkada 2024, Hendri Arnis kembali mencalonkan diri. Kampanyenya bukan tentang janji-janji kosong, melainkan seruan untuk melanjutkan apa yang telah ia rintis. Masyarakat Padangpanjang, yang merindukan sentuhan kepemimpinannya, menjawab panggilannya dengan suara bulat. Ia menang. Tidak hanya sebagai seorang walikota, tetapi sebagai figur yang dipercaya membawa Padangpanjang menuju babak baru.
Visi dan misinya tetap teguh: membangun kota yang inklusif, modern, dan tetap teguh menjaga kearifan lokal. Hendri Arnis berbicara tentang urbanisasi yang berakar pada tradisi. Ia ingin menjadikan Padang Panjang sebagai kota pelajar yang mendunia, pusat pendidikan Islam modern yang bisa bersaing di kancah nasional dan internasional. Pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan pun menjadi prioritas, memastikan setiap langkah pembangunan tidak melukai alam yang selama ini menjadi pelindung kota.
Di kancah politik Sumatera Barat, Hendri Arnis bukan hanya sekadar tokoh lokal. Ia adalah potret generasi baru pemimpin yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa melupakan akar budaya. Ia hadir di tengah masyarakat bukan sebagai sosok yang menjaga jarak, tetapi sebagai pemimpin yang memahami denyut kehidupan mereka.
Kini, Padangpanjang kembali bersiap untuk menulis cerita baru di bawah kepemimpinannya. Hendri Arnis tak lagi hanya sekadar nama dalam lembar sejarah politik Sumatera Barat, ia adalah babak baru itu sendiri—babak yang penuh harapan, keberanian, dan cita-cita besar.(*)
Penulis adalah Jurnalis pemegang Kompetensi Utama