Membentuk Resiliensi dan Solidaritas Mahasiswa di Era Kompetitif
Oleh: Revdi Iwan Syahputra
Wakil Ketua DPP IKA Sosiologi Unand
Tradisi tahunan Sosiologi On Camp (SOC) di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas merupakan momen penting dalam proses sosialisasi dan pembentukan karakter mahasiswa baru. Kegiatan ini tidak sekadar rutinitas akademik, melainkan ruang transformasi sosial yang strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi dinamika sosial kontemporer.
Manfaat Sosiologi On Camp bagi Mahasiswa Baru:
Penguatan Modal Sosial
SOC memberikan kesempatan mahasiswa baru membangun jejaring sosial yang kuat. Melalui interaksi intens di luar ruang kelas, mereka mengembangkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim. Konsep modal sosial Pierre Bourdieu dapat dijadikan perspektif analitis, di mana hubungan sosial menjadi aset penting dalam menghadapi tantangan akademik dan profesional.
Pengenalan Praktis Teori Sosiologi
Kegiatan lapangan dalam SOC memungkinkan mahasiswa mengaplikasikan teori-teori sosiologi secara langsung. Mereka dapat mengamati dinamika kelompok, memahami struktur sosial, dan mengembangkan kemampuan analisis sosiologis melalui pengalaman nyata. Teori interaksionisme simbolik George Herbert Mead relevan dalam konteks ini, di mana interaksi antarindividu membentuk konstruksi makna dan pemahaman sosial.
Pembangunan Resiliensi Mental
Tantangan fisik dan intelektual selama SOC mempersiapkan mahasiswa menghadapi kompleksitas persoalan sosial. Mereka dilatih berpikir kritis, adaptif, dan mampu beradaptasi dengan cepat. Teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons dapat digunakan untuk memahami bagaimana lembaga pendidikan berperan mentransformasi individu agar mampu berkontribusi dalam sistem sosial.
Ada beberapa hal yang Perlu Ditingkatkan, dan tentunya memang harus dipikirkan. Jika tidak, SoC tak akan bermakna ke depannya. Hal itu diantaranya:
Orientasi Kompetensi Global
SOC hendaknya tidak sekadar menjadi kegiatan konvensional, melainkan ruang pengembangan keterampilan kompetitif. Kurikulum kegiatan perlu diperbarui dengan memperkenalkan tantangan global, isu-isu kontemporer, dan metode pemecahan masalah lintas disiplin.
Pengembangan Keterampilan Digita
lDi era revolusi industri 4.0, mahasiswa perlu dibekali literasi digital dan kemampuan menggunakan teknologi dalam analisis sosial. Workshop teknologi informasi dan praktik penelitian berbasis digital dapat diintegrasikan dalam kegiatan SOC.
Penguatan Jejaring Eksternal
Kolaborasi dengan praktisi, peneliti, dan lembaga sosial dapat memberikan perspektif lebih luas. Mengundang alumni sukses atau pemimpin organisasi sosial akan memberikan inspirasi dan gambaran nyata tantangan profesi sosiologi.
Jadi, Sosiologi On Camp bukanlah sekadar kegiatan penyambutan, melainkan instrumen strategis pembentukan intelektual organik. Melalui pendekatan komprehensif dan berkelanjutan, SOC berpotensi menjadi laboratorium sosial yang mempersiapkan mahasiswa tidak sekadar survive, tetapi mampu menjadi agen perubahan dalam kompleksitas masyarakat modern.
Berdasar semua paparan yang saya uraikan, tentunha diharapkan dapat memberikan perspektif kritis tentang makna dan potensi Sosiologi On Camp dalam membentuk generasi sosiolog yang tangguh, adaptif, dan bermakna, demikian.
Spadi Sosiologi !!!!