Subang, SESUMBAR.COM – Ketua Forum Wali Nagari (Forwana) Sumatera Barat, Zul Arfin Dt Parpatiah, yang juga menjabat sebagai Wali Nagari Pasie Laweh, Kabupaten Agam, didaulat memandu pembacaan komitmen nasional dari 75 ribu desa untuk mendukung ketahanan pangan. Dalam kapasitasnya sebagai salah satu Wakil Ketua Umum di Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Zul Arfin menjadi sosok penting dalam menggerakkan semangat desa-desa di Indonesia untuk berkontribusi pada swasembada pangan nasional.
Acara pembacaan komitmen ini berlangsung dalam rangkaian peringatan Hari Desa Nasional. Momentum ini menjadi pengingat peran strategis desa sebagai ujung tombak pembangunan, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran desa sebagai garda depan ketahanan pangan nasional. “Desa memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan bangsa. Potensi lokal yang ada di setiap desa harus dioptimalkan untuk mencapai swasembada pangan,” ujar Yandri.
Ia juga menjelaskan bahwa dari total alokasi dana desa sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025, sekitar Rp16 triliun di antaranya diprioritaskan untuk program ketahanan pangan. Dana tersebut akan dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diharapkan mampu mengembangkan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di desa-desa.
Yandri menyoroti bahwa kesejahteraan masyarakat desa merupakan indikator penting bagi kemajuan Indonesia. “Ketahanan pangan tidak hanya untuk kebutuhan nasional tetapi juga untuk meningkatkan ekonomi desa. Desa-desa adalah ujung tombak pembangunan, dan keberhasilannya adalah keberhasilan bangsa,” tegasnya.
Sebagai pemimpin yang aktif di tingkat regional dan nasional, Zul Arfin menyampaikan bahwa komitmen ini adalah langkah awal yang harus diwujudkan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat desa. “Desa adalah tempat di mana ketahanan pangan dimulai. Dengan program yang tepat, kami optimis bahwa desa-desa di Sumatera Barat dan seluruh Indonesia dapat menjadi pusat produksi pangan yang unggul,” ujar Zul Arfin.
Peringatan Hari Desa Nasional ini juga menjadi ajang untuk menegaskan pentingnya inovasi di tingkat desa. Yandri mengapresiasi desa-desa yang telah mengembangkan program berbasis potensi lokal dan berharap inisiatif serupa dapat diadopsi secara luas.
Dengan komitmen yang kuat dari para pemimpin desa dan dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan desa-desa di Indonesia mampu memainkan peran vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.(ope)