Bandung,SESUMBAR.COM – Siang itu, suasana di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) terasa berbeda. Di tengah jadwal padat seorang perwira tinggi, Letnan Jenderal TNI Iwan Setiawan masih menyempatkan diri untuk menjamu tamu istimewanya, Dr. Aqua Dwipayana, seorang pakar komunikasi yang telah lama menjadi sahabatnya.
Dibuka dengan salat Zuhur bersama di Masjid Al-Badar, pertemuan berlanjut ke acara makan siang yang lebih dari sekadar menikmati hidangan. Di meja makan yang dikelilingi para pejabat utama Pussenif, tersaji bukan hanya makanan, tetapi juga cerita-cerita penuh inspirasi dari seorang jenderal yang dikenal rendah hati dan penuh keteladanan.
Letjen TNI Iwan Setiawan: Pemimpin yang Mengayomi
Nama Letjen TNI Iwan Setiawan bukanlah nama asing di dunia militer. Sebagai mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-35, ia telah melewati berbagai tugas berat dalam menjaga keamanan negara. Kariernya di militer menunjukkan rekam jejak kepemimpinan yang cemerlang, dari medan operasi hingga jabatan strategis.
Namun, di balik kewibawaannya sebagai seorang jenderal, Iwan Setiawan dikenal sebagai sosok yang hangat dan dekat dengan siapa saja. Ia tidak hanya memimpin dengan strategi dan perintah, tetapi juga dengan hati dan keteladanan.
“Pak Aqua ini ahli komunikasi. Teman lama saya. Di mana pun saya bertugas, beliau selalu menyempatkan diri untuk berkunjung,” ujar Iwan, mengenalkan Dr. Aqua kepada Wakil Komandan Mayjen TNI Tatan Ardianto serta para pejabat utama Pussenif.
Keteladanan dan Kerendahhatian yang Menjadi Panutan
Dalam dunia militer, ketegasan sering kali menjadi identitas utama seorang pemimpin. Namun, Letjen TNI Iwan Setiawan menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya soal perintah dan strategi, tetapi juga tentang bagaimana menghargai dan merangkul semua orang, dari prajurit hingga tamu yang datang berkunjung.
Salah satu nilai yang paling mencolok dari sosok Iwan adalah kerendahhatiannya. Tidak ada kesan berjarak atau eksklusif dalam caranya berinteraksi. Ia dengan tulus menyambut siapa pun yang datang, mendengar dengan penuh perhatian, dan berbagi pengalaman tanpa merasa lebih tinggi dari yang lain.
Selama sekitar 3,5 jam, Dr. Aqua menyerap banyak pelajaran dari perbincangan dengan sang jenderal. Kisah-kisah yang dibagikan bukan hanya soal strategi militer atau kepemimpinan di medan tempur, tetapi juga filosofi hidup yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan penghormatan kepada sesama.
“Hari ini saya banyak mendapat pelajaran dan pengalaman berharga dari Kang Iwan. Semuanya sangat bermanfaat bagi saya. Alhamdulillah,” ucap Dr. Aqua dengan penuh rasa syukur.
Di tengah kesibukannya sebagai pemimpin di lingkungan TNI, Letjen TNI Iwan Setiawan terus menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat lahir dari sikap rendah hati dan kebijaksanaan dalam bersikap. Pertemuan singkat itu menjadi bukti bahwa keteladanan sejati bukan hanya soal pangkat dan jabatan, tetapi tentang bagaimana seseorang memperlakukan orang lain dengan tulus dan penuh rasa hormat.(*/ist/ope)