Jakarta, SESUMBAR.COM – Senin sore 19 Mei 2025, menjadi momen yang kembali menegaskan semangat belajar tanpa henti dari seorang Dr Aqua Dwipayana. Meski sudah menjadi pakar komunikasi dan motivator nasional yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang di seluruh Indonesia, Dr Aqua tetap rendah hati: ia tidak berhenti menimba ilmu, bahkan kepada sahabat-sahabatnya sendiri.
Kali ini, sosok yang menjadi tempat belajarnya adalah Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Roycke Harry Langie. Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam di Jakarta, Dr Aqua menyerap banyak pelajaran berharga. Bagi pria yang telah keliling berbagai pelosok negeri untuk menyebarkan semangat dan motivasi itu, apa yang ia terima jauh melampaui nilai materi.
“Setiap saya ketemu Bang Roycke, banyak mendapat pelajaran baru,” ujar Dr Aqua usai pertemuan hangat tersebut. “Beliau menyampaikan nilai-nilai kehidupan yang berlaku secara universal. Semuanya sangat bermanfaat, baik untuk saya maupun untuk banyak orang.”
Selama Irjen Roycke berbicara, Dr Aqua memilih menjadi pendengar yang penuh perhatian. Ia menyimak dengan seksama setiap kata, karena ia tahu, di balik kalimat-kalimat sederhana sang jenderal tersimpan kedalaman makna dan pengalaman hidup yang tak ternilai. “Semuanya daging,” katanya singkat, merangkum betapa padat dan bermaknanya setiap diskusi mereka.
Ini bukan kali pertama mereka berdiskusi panjang. Sebelumnya, pada Senin malam hingga Selasa dini hari, 24–25 Februari 2025, keduanya sempat menghabiskan waktu sekitar 4,5 jam berbincang di rumah dinas Irjen Roycke di Manado. Kala itu pun, obrolan mereka begitu akrab, terbuka, dan menyentuh banyak hal penting dalam kehidupan.
Pertemuan-pertemuan seperti inilah yang menjadi bahan bakar semangat bagi Dr Aqua. Baginya, belajar bisa datang dari mana saja, dan harus dilakukan dengan penuh kerendahan hati. Tak peduli status atau pencapaian pribadi, ia selalu membuka ruang untuk menerima ilmu dan inspirasi dari siapa saja yang tulus berbagi.
Apa yang dilakukan Dr Aqua menjadi contoh nyata bahwa semangat belajar dan bersyukur tak mengenal usia maupun jabatan. Dan dari Irjen Roycke, ia menemukan kembali bahwa ketulusan, kerendahan hati, dan komitmen pada nilai-nilai kehidupan tetap menjadi fondasi utama dalam membangun diri dan memberi manfaat bagi sesama.
Pertemuan itu bukan sekadar silaturahmi. Itu adalah ruang pertemuan dua jiwa besar, yang saling menguatkan dan menginspirasi. Sebuah pengingat bagi kita semua, bahwa di tengah kesibukan dan dinamika hidup, selalu ada waktu untuk belajar, merenung, dan menjadi lebih baik—jika kita mau membuka hati.(*)