Tulungagung,SESUMBAR.COM – Masjid Al Fattah di Tulungagung, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan hanya karena kemegahannya, tetapi karena sebuah momen penuh haru dan spiritual yang dialami oleh Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional, Dr Aqua Dwipayana. Senin, 7 April 2025, Dr Aqua meluangkan waktunya khusus untuk bersilaturahim dengan Mbah Sutrimo, pengusaha dermawan sekaligus pendiri Masjid Al Fattah yang viral karena menyimpan salah satu benda paling suci dalam Islam: kiswah penutup Ka’bah.
Dr Aqua berangkat dari Yogyakarta pukul 08.00 pagi, menempuh perjalanan darat hingga akhirnya tiba di Masjid Al Fattah sekitar pukul 12.00 siang. Sesampainya di sana, beliau disambut langsung oleh Mbah Sutrimo dengan penuh kehangatan. Pertemuan hangat dua sahabat ini berlangsung selama sekitar dua jam, penuh dengan obrolan ringan, nasihat, dan tentunya nuansa spiritual yang mendalam.
Sebelum keberangkatan, Dr Aqua terlebih dahulu menelepon Mbah Sutrimo. Sambutannya sederhana namun tulus, “Silakan Pak Aqua. Saya tunggu,” ujar sang tuan rumah yang dikenal bersahaja dan berhati mulia.
Dalam pertemuan itu, Mbah Sutrimo mengizinkan Dr Aqua untuk melihat dan menyentuh langsung kiswah Ka’bah tahun 2004 yang terpasang di salah satu sisi masjid. Kiswah tersebut memiliki berat 120 kilogram, dan merupakan salah satu dari sedikit kiswah utuh yang dimiliki secara pribadi dan dipasang untuk umum di Indonesia.
“MasyaALLAH. Rezeki luar biasa buat saya bisa memegang kiswah,” ucap Dr Aqua penuh haru. “Alhamdulillah…”
Apa Itu Kiswah?
Kiswah adalah kain penutup Ka’bah, bangunan suci umat Islam yang terletak di Masjidil Haram, Makkah. Kain ini diganti setiap tahun pada 9 Dzulhijjah, menjelang puncak ibadah haji. Kiswah dibuat dari sutra hitam berkualitas tinggi dan dihiasi ayat-ayat Al-Qur’an yang disulam dengan benang emas murni. Proses pembuatannya berlangsung di pabrik khusus di Makkah dan memerlukan waktu berbulan-bulan serta biaya mencapai jutaan riyal.
Kiswah yang sudah digunakan biasanya dipotong dan dibagikan dalam ukuran kecil kepada tokoh agama, pemimpin negara, atau lembaga-lembaga Islam. Namun, kiswah utuh seperti yang ada di Masjid Al Fattah sangat langka dan memiliki nilai spiritual serta historis yang tinggi.
Warisan Spiritual di Tanah Jawa
Kiswah tahun 2004 yang kini menghiasi dinding Masjid Al Fattah bukan hanya menjadi simbol kemuliaan Ka’bah, tetapi juga bukti ketulusan hati Mbah Sutrimo dalam menyebarkan keberkahan. Benda sakral ini menjadi daya tarik spiritual yang kuat, menarik ribuan jamaah untuk datang berkunjung dan bersimpuh dalam keheningan ibadah.
Masjid Al Fattah kini tidak hanya menjadi rumah ibadah, tetapi juga simbol silaturahim, dedikasi, dan cinta terhadap nilai-nilai Islam yang agung. Pertemuan hangat antara Dr Aqua dan Mbah Sutrimo adalah gambaran nyata bahwa harta dan pengaruh sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan menginspirasi.
Semoga ketulusan Mbah Sutrimo dan semangat silaturahim Dr Aqua terus menjadi teladan bagi masyarakat luas. Karena dari hal-hal sederhana seperti kunjungan, nasihat, dan secuil kesempatan menyentuh kiswah, lahir ketenangan dan semangat iman yang begitu mendalam.(*/ist)