Jakarta,SESUMBAR.COM– Bulan suci Ramadhan menjadi momen refleksi bagi seluruh umat Muslim untuk kembali pada nilai-nilai kejujuran dan keadilan. Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Tubagus Rahmad Sukendar, menegaskan bahwa Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk keburukan, termasuk korupsi yang telah lama mencederai bangsa.
“Korupsi bukan sekadar kejahatan biasa. Ini adalah pengkhianatan terhadap amanah rakyat, perusak keadilan, dan penghancur harapan generasi mendatang,” tegas Tubagus Rahmad Sukendar dalam pernyataannya.
Ia menyebut bahwa dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, komitmen pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Namun, perang melawan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan aparat penegak hukum, melainkan memerlukan revolusi moral yang lahir dari kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa.
BPI KPNPA RI Dorong Langkah Konkret Pemberantasan Korupsi
Dalam upaya mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi, BPI KPNPA RI mengusulkan beberapa solusi strategis:
1. Penguatan Sistem Pengawasan
Setiap alokasi anggaran negara harus memiliki mekanisme kontrol ketat dengan melibatkan elemen masyarakat sipil agar transparansi terjaga.
2. Pendidikan Antikorupsi Sejak Dini
Nilai-nilai kejujuran harus ditanamkan sejak bangku sekolah untuk membentuk generasi yang memiliki karakter kuat dalam menolak korupsi.
3. Percepatan Reformasi Birokrasi
Digitalisasi layanan pemerintahan perlu ditingkatkan untuk mengurangi celah praktik pungutan liar dan mempercepat proses administrasi.
4. Penegakan Hukum yang Tegas dan Konsisten
Tidak boleh ada tebang pilih dalam pemberantasan korupsi. Siapa pun yang terbukti bersalah, baik pejabat tinggi maupun bawahan, harus dihukum seberat-beratnya.
5. Pelibatan Masyarakat dalam Pengawasan
Rakyat harus diberikan akses lebih luas untuk mengawasi kebijakan publik dan penggunaan anggaran melalui platform digital dan mekanisme pelaporan yang mudah dan aman.
“Setiap rupiah yang dikorupsi adalah hak rakyat yang dirampas. Setiap proyek yang diselewengkan adalah masa depan anak bangsa yang dikorbankan,” ujar Tubagus.
Ia menegaskan bahwa momentum Ramadhan ini harus menjadi titik balik bagi Indonesia untuk membangun kesadaran kolektif bahwa korupsi merugikan negara dan rakyat. Dengan semangat kejujuran yang diasah selama bulan suci ini, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih bersih, adil, dan bermartabat.
“Negeri yang makmur hanya bisa terwujud jika para pemimpinnya berintegritas dan rakyatnya memiliki kesadaran untuk menjaga amanah bangsa,” pungkasnya.(*/ist)