NasionalOpini

Toaik dan Jalan Panjang Jurnalistik yang Membuka Gerbang Negeri

×

Toaik dan Jalan Panjang Jurnalistik yang Membuka Gerbang Negeri

Sebarkan artikel ini
Adrian Tuswandi, atau yang lebih akrab disapa Toaik oleh kalangan pers Sumatera Barat.

Catatan, Revdi Iwan Syahputra

Di tengah lanskap media yang kian dinamis, ada nama yang senantiasa hadir sebagai penanda integritas dan dedikasi: Adrian Tuswandi, atau yang lebih akrab disapa Toaik oleh kalangan pers Sumatera Barat. Sosok bersahaja namun tegas, low profile tapi tak pernah surut langkah, kini dipercaya mengemban amanah baru sebagai Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, atas penunjukan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Pengangkatan ini bukan sekadar simbol, melainkan pengakuan terhadap perjalanan panjang seorang pejuang kata dan makna. Adrian Tuswandi bukan hanya wartawan senior—ia adalah saksi dan pelaku sejarah media di Ranah Minang. Dari era Sumbar Mandiri bersama tokoh seperti Pinto Janir, hingga menjabat sebagai Ketua Komisi Informasi Sumatera Barat, ia telah mengabdi melalui tinta dan waktu, menjaga marwah informasi agar tetap berpijak pada kebenaran.

Baca Juga:  Hadiah dari Hati: Ketulusan Nurdin Halid untuk Sang Hafizh Muda dari Solok

Sebagai Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Toaik tak hanya menjadi penggerak, tapi juga pengayom—membangun jejaring, menjaga etika, dan mendidik generasi muda jurnalis agar tak kehilangan arah di tengah riuhnya arus informasi.

Dari ruang-ruang redaksi di Padang hingga ke jantung ibu kota negara, langkah Toaik senantiasa menyuarakan bahwa jurnalistik bukan sekadar profesi, tapi jalan hidup. Jalan yang mempertemukannya dengan berbagai wajah bangsa, membuka cakrawala berpikir, dan menghadirkan dampak nyata. Di bawah naungan LKBN Antara, jalan itu kini semakin luas dan penuh tantangan.

Adrian membuktikan, bahwa konsistensi adalah kunci, dan bahwa jalan sunyi seorang jurnalis bisa menjadi jembatan menuju ruang-ruang pengambilan keputusan strategis. Dalam setiap naskah berita yang pernah ia sunting, dalam setiap pelatihan yang ia gelar, terselip keyakinan bahwa “kebenaran tak akan pernah usang”.

Baca Juga:  Wujudkan Indonesia Emas 2045, Mendes Yandri Ingin Swasembada Pangan dan Energi dari Desa

Kini, ketika panggilan tugas membawanya ke pusat informasi negeri, Toaik membawa serta semangat Ranah Minang—semangat juang yang lahir dari adat, intelektualitas, dan keteguhan hati. Dalam dirinya, jurnalistik adalah lentera yang tak pernah padam, menuntun langkahnya menyusuri lorong-lorong negeri, menyuarakan yang tersembunyi, dan memperjuangkan yang benar.

Adrian Tuswandi adalah bukti bahwa dari Minangkabau, seorang jurnalis bisa merampah Indonesia.(*)

Example 120x600