Survei Spektrum Politika Institute Tentang Pilkada Dharmasraya
Dharmasraya, SESUMBAR.COM –Jika pemilihan kepala daerah (Pilkada) Dharmasraya dilakukan hari ini, bisa dipastikan pasangan Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni menang telak. Kemenangan itu berdasarkan survei yang dilakukan Spektrum Politika Institute.
Berdasar relis yang diterima, preferensi Politik Masyarakat Dharmasraya pada Pilkada 2024, 10 November 2024, Spektrum Politika Institute, melalui peneliti utama Randy Pranata Putra, merilis hasil survei terbaru mengenai preferensi politik Dharmasraya dalam menghadapi Pilkada 2024.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 1.220 responden yang tersebar di 11 kecamatan dan 52 nagari di Kabupaten
Dharmasraya, dengan waktu pengambilan data tanggal 28 Oktober sampai 1 November 2024. Dengan menggunakan metode multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9%. Spektrum Politika Institute merupakan anggota dari PERSEPI Indonesia.
Metodologi Survei ini menggunakan metode multistage random sampling yang dilakukan pada periode 1 hingga 5 November 2024. Responden terdiri dari 1.220 orang yang dipilih secara acak dari
11 kecamatan dan 52 nagari di Kabupaten Dharmasraya. Margin of error survei ini adalah 2,9%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil Survei, Popularitas Calon Annisa Suci Ramadhani 88,4% dan Leli Arni: 85,6%.
Elektabilitas Spontan (tanpa pengenalan pasangan), Annisa Suci Ramadhani: 59,6% .Sedangkan, Kotak Kosong hanya 11,2%
Elektabilitas dengan Kartu Bantu, Pasangan Annisa Suci Ramadhani-Leli Arni: 69,5%. Sedangkan Kotak Kosong 17,4%. Sementara yang belum memutuskan 6,8%. Yang rahasia: 6,3%.
Distribusi Menang Pasangan Annisa-Leli Pasangan Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni diprediksi menang di 95% nagari di Kabupaten Dharmasraya, menunjukkan dominasi mereka di hampir seluruh.
Survei ini menunjukkan dominasi popularitas Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni sebagai pasangan calon pada Pilkada 2024 di Kabupaten Dharmasraya. Dengan tingkat popularitas yang sangat tinggi, yaitu masing-masing 88,4% untuk Annisa dan 85,6% untuk Leli, keduanya memiliki modal politik yang sangat kuat.
“Elektabilitas spontan Annisa yang mencapai 59,6% menempatkan dia di posisi terdepan, meskipun masih ada sejumlah pemilih yang memilih kotak kosong. Namun, saat pasangan Annisa-Leli dikenalkan dalam simulasi pemilihan dengan kartu bantu, angka elektabilitas mereka melonjak signifikan menjadi 69,5%, sementara dukungan terhadap kotak kosong hanya 17,4%. Ini menunjukkan bahwa pasangan ini cukup diterima oleh mayoritas pemilih, meskipun masih ada segmen pemilih yang belum menentukan pilihan.” tulis peneliti Randy Pranata Putra.
Sedangkan komentar Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Andri Rustam memberikan tanggapan terkait hasil survei ini.
“Melihat hasil survei ini, pasangan Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni memang memiliki posisi yang sangat kuat di Kabupaten Dharmasraya. Popularitas mereka yang hampir merata di seluruh kecamatan dan nagari menunjukkan bahwa mereka memiliki daya tarik yang luas, baik dari sisi kepemimpinan maupun keterlibatan mereka di masyarakat. Namun, kita juga harus berhati-hati dengan angka 17,4% yang memilih kotak kosong,” tulisnya.
Ini menandakan bahwa meskipun pasangan ini sangat populer, masih ada sebagian pemilih yang merasa belum sepenuhnya puas atau mungkin masih butuh waktu mempertimbangkannya. Pemilih yang belum memutuskan (6,8%) dan yang memilih rahasia (6,3%) juga menjadi kelompok yang perlu diperhatikan dalam waktu yang masih tersisa.
Andri menambahkan, “Kemenangan di 95% nagari adalah indikator kuat bahwa pasangan Annisa-Leli memiliki dukungan yang sangat besar dari berbagai lapisan masyarakat. Namun, untuk memastikan kemenangan mutlak, mereka harus terus menjaga komunikasi politik dengan masyarakat dan merespon isu-isu yang berkembang, terutama di sisa masa kampanye.”
Berdasar Survei ini, Spektrum Politika Institute menyimpulkan bahwa pasangan Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni saat ini berada di posisi yang hampir pasti memenangkan.
Pilkada 2024 di Kabupaten Dharmasraya. Namun, masa kampanye yang tersisa dapat menjadi waktu krusial bagi semua pihak untuk lebih mendalami dinamika politik yang ada.(*/ist)
