Catatan Revdi Iwan Syahputra
Dalam peta perpolitikan Sumatera Barat, Vasco Ruseimy muncul bagai meteor cemerlang, membelah langit ketatnya tradisi dengan semangat muda yang revolutionary. Sosok kelahiran 13 Juli 1986 ini bukan sekadar politiker muda, melainkan arsitek perubahan yang menggenggam visi transformatif bagi tanah Minang.
Modal utama Vasco adalah kombinasi yang powerful: darah entrepreneur, jiwa idealisme, dan akar budaya Minang yang kental. Sebagai putra suku Sikumbang, ia membawa tradisi keberanian dan ketajaman filosofi “mamang” dalam setiap langkah politiknya. Gelar “Sutan Nagari Nan Sati” bukan sekadar predikat, melainkan kontrak moral dengan rakyatnya.
Visi Vasco untuk Sumatera Barat terbangun di atas fondasi pemberdayaan generasi muda, pengembangan ekonomi kreatif, dan reaktualisasi semangat Minangkabau. Ia tak sekadar bicara perubahan, tetapi menghadirkannya melalui praktik nyata di Partai Gerindra dan kepemimpinannya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Sebagai “Macan Idealis”, Vasco mendobrak sekat-sekat konvensional perpolitikan. Ia adalah representasi generasi baru yang tak puas dengan status quo, menggunakan platform digital—termasuk YouTube—untuk mendekatkan Politik pada anak muda, mentransformasi cara pandang bahwa perpolitikan bukanlah domain eksklusif kaum tua.
Keberadaannya di sisi Mahyeldi semakin memperkuat narasi perubahan Sumatera Barat. Bersama gubernur yang progresif, Vasco berpotensi menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi dan kultur politik daerah yang lebih demokratis, inklusif, dan berbasis potensi lokal.
Rising star politik ini membawa harapan baru: Sumatera Barat yang tidak sekadar membanggakan masa lalu, tetapi berani merancang masa depan. Vasco Ruseimy—sang Macan Idealis—telah memasang taringnya di pentas perpolitikan nasional.(*)