Olahraga

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Untuk Berprestasi Pengurus Olahraga Harus Memiliki Visi dan Misi yang Kuat

×

Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana: Untuk Berprestasi Pengurus Olahraga Harus Memiliki Visi dan Misi yang Kuat

Sebarkan artikel ini

Bogor, SESUMBAR.COM –Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menegaskan untuk berprestasi dan agar dapat mewujudkan semua target, pengurus olahraga harus memiliki visi dan misi yang kuat. Bersama-sama secara konsisten melaksanakan semua hal yang telah disepakati.

Soliditas tim termasuk di bidang olahraga menurut Dr Aqua Dwipayana harus dimulai dari pengurus yang memiliki visi dan misi yang jelas dan kuat untuk perkembangan tim. Sehingga dapat berprestasi sesuai dengan target.

Usai berkegiatan di Provinsi Kalimantan Timur dan Sumatera Barat sepanjang dua pekan terakhir, menjelang akhir pekan Dr Aqua Dwipayana kembali kediamannya di Kota Bogor, Jawa Barat.

Namun, di “Kota Hujan ini, doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut masih menyempatkan diri menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI). Pada kegiatan sharing yang digelar di Harris Hotel & Convention Cibinong City Mall Bogor itu, Pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut menyampaikan materi bertajuk “Mengoptimalkan Komunikasi Untuk Meraih Prestasi Menuju Indonesia Maju”.

Dr Aqua Dwipayana yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat, diundang khusus oleh Ketua Umum PBVSI Komjen Pol Purn Imam Sudjarwo untuk memberikan sesi motivasi pada pembukaan Rakernas yang dihadiri oleh pengurus PBVSI dari seluruh Indonesia. Motivator kawakan itu merupakan satu-satunya pembicara dari luar pada acara tersebut.

Pria yang telah memotivasi lebih dari dua juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara itu menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada Jumat (25/10/2024) malam. Seusai Imam membuka Rakernas dan memberi sambutan. Acaranya selama dua hari, Jumat sampai Sabtu (25-26/10/2024).

Khusus di bidang olahraga, ungkap Dr Aqua Dwipayana, dengan perencanaan yang baik, mereka bisa memberikan dukungan optimal agar para pelatih dan pemain fokus pada latihan dan kompetisi tanpa terbebani oleh masalah di luar lapangan.

Di sisi lain, tutur Dr Aqua Dwipayana, pelatih berperan sebagai jembatan antara pengurus dan pemain. Mereka harus mampu menerjemahkan visi pengurus ke dalam strategi dan program latihan yang efektif. Untuk itu, komunikasi yang baik antara pelatih dan pengurus sangat penting agar tidak ada kesalahpahaman terkait target dan ekspektasi. Selain itu, pelatih juga harus mampu membangun kepercayaan dan motivasi di dalam tim, memastikan setiap pemain memahami perannya dan merasa dihargai.

Sementara itu, tambah Dr Aqua Dwipayana, pemain sebagai elemen yang berada di lapangan harus menunjukkan komitmen penuh dan disiplin dalam menjalankan program yang telah disusun oleh pelatih. Mereka juga perlu membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan sesama anggota tim untuk mencapai tujuan bersama. “Ketika setiap individu dalam tim memahami perannya, berkomitmen penuh, dan merasa didukung, maka kinerja tim akan meningkat secara signifikan,” tambah pria yang hobi silaturahim itu.

Konsisten Melalui Latihan

Mantan wartawan di banyak media besar itu juga menekankan bahwa soliditas tim tidak bisa terbentuk dengan sendirinya, melainkan harus dibangun secara konsisten melalui latihan, komunikasi terbuka, dan kegiatan yang memperkuat kebersamaan. Dr Aqua Dwipayana menyarankan agar pengurus, pelatih, dan pemain secara rutin mengadakan sesi diskusi dan evaluasi untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan mencari solusi bersama. “Soliditas bukan hanya tentang kebersamaan di lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Ketika tim merasa seperti keluarga, mereka akan berjuang lebih keras satu sama lain,” jelas pria yang senang membantu sesama ini.

Baca Juga:  Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Ingatkan Urgensi Hadirnya Hubungan Polisi dan Masyarakat Melalui Komunikasi Humanis

Menurut Dr Aqua Dwipayana, ketika pengurus, pelatih, dan pemain bisa bersatu dalam visi yang sama dan bekerja secara harmonis, potensi tim akan berkembang maksimal. Hal ini memungkinkan tim untuk tidak hanya meraih kemenangan, tetapi juga mempertahankan prestasi dalam jangka panjang. Soliditas ini menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan di setiap kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan membawa olahraga Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini menekankan bahwa komunikasi yang baik merupakan kunci dalam membangun kerja sama tim dan mencapai prestasi maksimal. “Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi juga menyimak dan memahami. Tim yang solid selalu memiliki anggota yang bisa berkomunikasi dengan efektif, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu menggarisbawahi bahwa keberhasilan dalam olahraga seperti bola voli tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu, tetapi juga bagaimana setiap anggota tim saling memahami dan mendukung satu sama lain.

Menurut pembicara laris ini, komunikasi yang efektif harus dimulai dari para pemimpin dan pelatih. Mereka diharapkan bisa menjadi teladan dalam hal komunikasi dan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang jelas, lugas, namun tetap membangkitkan semangat.

Dr Aqua Dwipayana juga menekankan pentingnya peran pengurus organisasi olahraga dalam mengkomunikasikan visi dan misi secara terstruktur kepada seluruh elemen di bawahnya. “Kepemimpinan yang kuat adalah yang mampu mempersatukan semua komponen dengan komunikasi yang baik. Melakukannya secara efektif,” tegas bapak dua anak ini.

Selain memberikan motivasi, Dr Aqua Dwipayana juga berbagi beberapa teknik praktis dalam membangun komunikasi yang lebih baik di lingkungan tim olahraga. Salah satu teknik yang disorot adalah ‘Listening First’, yaitu mengutamakan untuk menyimak sebelum memberikan instruksi atau masukan.

“Saat menyimak, kita memberi ruang bagi orang lain untuk berbicara dan mengungkapkan pikirannya. Hal ini sangat penting dalam membangun kepercayaan di dalam tim,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Acara tersebut juga menjadi ajang bagi Dr Aqua Dwipayana untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya sinergi antara pengurus pusat dan daerah dalam mengembangkan prestasi bola voli nasional. Ia menyebut bahwa koordinasi dan kolaborasi yang efektif hanya bisa terwujud melalui komunikasi yang terbuka dan transparan.

“PBVSI memiliki potensi besar untuk mengangkat prestasi olahraga voli Indonesia di tingkat internasional. Namun, untuk mencapai itu, kita semua harus berada dalam satu frekuensi yang sama, dan itu bisa dimulai dari komunikasi,” jelas Dr Aqua Dwipayana.

Rakernas PBVSI di Bogor ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari para pengurus PBVSI pusat dan daerah. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam merumuskan strategi-strategi baru untuk mengembangkan olahraga bola voli di Indonesia, baik di level amatir maupun profesional.

Baca Juga:  Peringatan Hari Pers Nasional di Riau Siapkan 15 Agenda Kegiatan 

Dr Aqua Dwipayana selama ini dikenal luas sebagai Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional yang sering memberikan motivasi di berbagai organisasi, baik militer, pemerintahan, hingga institusi olahraga. Kehadirannya dalam Rakernas PBVSI ini menunjukkan komitmen pria ramah itu untuk terus mendukung kemajuan dunia olahraga di Indonesia melalui pendekatan komunikasi yang efektif dan inspiratif.

Ketua Umum PBVSI, Komjen Pol Purn Imam Sudjarwo, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas kesediaan Dr Aqua Dwipayana untuk berbagi pengalaman dan ilmu. “Kami sangat berterima kasih kepada Dr Aqua Dwipayana yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukan beliau. Saya yakin semua disampaikan Pak Aqua pada hari ini sangat menginspirasi kami semua untuk terus berkomitmen membangun prestasi bola voli yang lebih baik,” kata Imam Sudjarwo.

Dengan tema “Mengoptimalkan Komunikasi Untuk Meraih Prestasi Menuju Indonesia Maju”, sesi motivasi ini diharapkan mampu menguatkan tekad para pengurus PBVSI untuk membangun iklim komunikasi yang kondusif, sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan di masa mendatang.

Hikmah Ketemu di Medan

Dr Aqua Dwipayana adalah teman lama Imam Sudjarwo. Mereka bersahabat sejak jenderal Polisi itu masih aktif sebagai pejabat Polri.

Saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara pada September 2024, mereka ketemu di Medan. Tepatnya berjumpa pada Rabu (18/9/2024) malam di Hotel Grand Mercure Medan Angkasa Jl. Sutomo No. 1 Medan. Ketika itu Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PBVSI Heyzer Harsono mendampingi Imam Sudjarwo. Waktu itu juga ada General Manager hotel tersebut Rachmad Suwardi.

Malam itu mereka asyik berdiskusi. Selain membicarakan perkembangan olahraga bola voli di Tanah Air termasuk seluruh prestasinya yang membanggakan terutama selama Imam Sudjarwo tiga periode memimpin PBVSI, juga menyinggung topik yang lain.

Selama tiga hari berturut-turut, mereka berempat intens berdiskusi. Setiap hari ketemu karena mereka menginap di hotel yang sama yakni Hotel Grand Mercure Medan Angkasa.

Salah satu pembicaraan mereka adalah rencana Imam Sudjarwo mengundang Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Rakernas PBVSI. “InsyaAllah Pak Aqua saya undang sebagai narasumber saat Rakernas PBVSI,” ucap mantan Irwasum Polri itu.

Dr Aqua Dwipayana sangat bersyukur dan senang sekali atas rencana tersebut. Ketika itu langsung berniat untuk melakukan yang terbaik buat PBVSI.

“Selama Pak Imam jadi Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI insyaAllah saya siap membantu bapak secara optimal. Sesuai kompetensi saya yakni di bidang komunikasi dan Motivasi,” ujar Dr Aqua Dwipayana.

Sejarah PBVSI

Permainan bola voli, pertama kali dilakukan dan dibawa ke Indonesia oleh para bangsawan Belanda pada 1928. Pada masa tersebut, awalnya Belanda mendatangkan guru olahraga untuk memberikan pelatihan kebugaran jasmani kepada para pasukan prajurit Belanda. Di sela-sela olahraga, para kompeni memainkan pertandingan bola voli.

Seiring perkembangan zaman, para konglomerat hingga masyarakat biasa diajak dan diperbolehkan bermain olahraga voli, sehingga dapat dimainkan oleh para pribumi.

Baca Juga:  Motivator Kawakan Dr Aqua Dwipayana di Yonmarhanlan II Padang Ingatkan Pentingnya Harmoni Tugas Kedinasan dan Kehidupan Keluarga

Olahraga bola voli baru dipertandingkan pertama kali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) II di Jakarta. Cabang bola voli kembali menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan pada PON ketiga pada 1953 di Medan. Namun, pada saat penyelenggaraan belum ada induk organisasi yang menaungi olahraga ini.

Barulah pada 1954, Ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) dan Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID) mengadakan pertemuan untuk membentuk induk organisasi bola voli di Indonesia.

Hingga pada akhirnya pada 22 Januari 1955, dibentuklah induk organisasi voli di Indonesia yang diberi nama PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). Pada saat yang bersamaan, Wim J. Latumeten ditunjuk sebagai Ketua Umum PBVSI yang pertama.

PBVSI diresmikan sebagai induk organisasi bola voli nasional oleh Komite Olimpiade Indonesia pada Maret 1955. Kongres pertama PBVSI dilaksanakan pada 28-30 Mei 1955 di Jakarta.

Peresmian ini membawa dampak positif bagi wajah bola voli Indonesia di mata dunia. Ditandai dengan diperolehnya pengesahan sementara dari induk organisasi bola voli internasional atau IVBF (International Volley Ball Federation).

Empat tahun kemudian, semenjak diresmikannya PBVSI atau tepatnya pada Oktober 1959, PBVSI resmi masuk dalam keanggotaan IVBF. Bersama dengan 63 negara lain, PBVSI tercatat sebagai anggota dari IVBF pada tahun itu.

Setelah resmi menjadi bagian dari IVBF, PBVSI mulai aktif untuk mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan bola voli baik dalam skala nasional bahkan internasional. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol menjelang Asian Games IV 1962 dan GANEFO I 1963 (Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang) di Jakarta.

Saat ini, PBVSI juga tercatat menjadi bagian dari Konfederasi Bola Voli Asia (AVC) dan ikut serta dalam Kejuaraan Bola Voli Asia sejak 1975.

Pascamerdeka, olahraga bola voli telah banyak dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karenanya permainan yang sangat mudah dan murah membuat olahraga bola voli ini begitu mudah ditemukan.

Banyaknya klub-klub bola voli di pelosok Tanah Air menjadikan salah satu alasan untuk dibentuknya induk organisasi bola voli nasional.

Kondisi politik di Indonesia yang pada saat itu pasang surut tidak membuat PBVSI vakum untuk mengembangkan prestasinya. Salah satu prestasi di kancah internasional yang diperoleh yaitu SEA Games pada tahun 1981, 1983, 1987 dan 1989 mendapat emas. SEA Games pada tahun 1979, 1983, 1985 Indonesia hanya mendapat perak dan Asean Games pada tahun 1982 Indonesia hanya mendapat posisi ke 6.

Secara keseluruhan, tim voli Indonesia meraih medali emas tiga kali berturut-turut SEA Games di bagian putra Voli Indoor dan s medali emas SEA Games di semua edisi SEA Games di bagian Putra Voli Pantai

Target jangka pendek, menengah, dan panjang.

–  Jangka Pendek: mempertahankan medali emas di SEA Games bagian putra dan memperbaiki peringkat untuk bagian putri.

–  Jangka Menengah: meraih medali di Asian Games, lolos Kejuaraan Dunia di semua kompetisi kelompok usia.

–  Jangka panjang: lolos Kejuaraan Dunia Senior dan lolos Olimpiade.

Pimpinan: Komjen Pol Purn Drs. Imam Sudjarwo, M.Si (Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI).(*/ist/ope)

Example 120x600