Padang,SESUMBAR.COM – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat menggelar Pengkajian Pimpinan & Pengajian Ramadhan 1446 H dengan tema Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praksis. Acara yang berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (21-22/3), di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat, Jl. Sawahan 62 Padang, diikuti oleh berbagai unsur pimpinan wilayah, tokoh akademisi, majelis lembaga, organisasi otonom (Ortom), serta pimpinan daerah Muhammadiyah dari kabupaten dan kota se-Sumatera Barat.
Ketua PWM Sumbar, Dr. Bakhtiar, M.Ag, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Tahun ini, tema yang diangkat bertujuan untuk memperkuat dan mensosialisasikan konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan sebagai ideologi Muhammadiyah. Menurutnya, pemahaman keagamaan yang radikal menjadi tantangan yang dihadapi saat ini, sehingga Muhammadiyah mengambil peran dalam memperkuat konsep Wasathiyah yang menekankan keseimbangan dan keunggulan Islam.
“Narasumber dalam kegiatan ini merupakan anggota PWM Sumbar yang telah mengikuti Ideopolitor, yaitu penguatan pemahaman ideologi, politik, dan organisasi dalam konteks Muhammadiyah,” ujar Dr. Bakhtiar.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula anggota DPD RI, Irman Gusman, yang membahas wawasan global, serta Ustadz Jelita Donal yang menyampaikan tafsir tentang Wasathiyah Islam. Gubernur Sumatera Barat juga turut memberikan dukungan terhadap pengajian-pengajian yang relevan dengan dinamika dan perkembangan daerah.
Sekretaris PWM Sumbar, Drs. H. Apris, MM, menjelaskan bahwa kegiatan ini terdiri dari dua bagian, yaitu Pengkajian Pimpinan dan Pengajian Ramadhan. Pengkajian Pimpinan merupakan agenda bulanan yang membahas berbagai topik strategis, sedangkan Pengajian Ramadhan merupakan program tahunan yang melibatkan peserta dari seluruh Sumatera Barat, baik secara daring maupun luring.
“Peserta luring yang hadir di Padang terdiri dari pimpinan wilayah, ketua-ketua majelis, badan dan lembaga sebanyak 32 majelis, serta pimpinan organisasi otonom tingkat wilayah. Selain itu, juga hadir pimpinan amal usaha seperti Rektor Universitas Muhammadiyah, Direktur Politeknik Aisyah, dan Lembaga Keuangan Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), dengan total peserta sekitar 150 orang,” ungkap Apris.
Salah satu narasumber, Ustadz Jelita Donal, menekankan bahwa Wasathiyah Islam merupakan konsep moderat yang bukan sekadar moderasi, melainkan sebuah jalan tengah yang lurus, adil, dan proporsional sesuai ajaran Al-Qur’an. Ia menambahkan bahwa Muhammadiyah terus menjadi pilar bangsa dalam membawa pemahaman Islam yang moderat dan berorientasi pada kemajuan.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini membahas lima topik utama yang berkaitan dengan penguatan pemahaman Wasathiyah Islam. Diharapkan, hasil pengkajian ini dapat memperkuat peran Muhammadiyah dalam memberikan solusi dan membangun kemajuan bangsa melalui pemahaman Islam yang inklusif dan berkemajuan.(*/ist)
