Catatan: Revdi Iwan Syahputra
Limapuluh Kota, SESUMBAR.COM – Mentari pagi menyapa lembut perbukitan Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru. Di tanah kelahirannya ini, sosok Safni Sikumbang telah mengukir kisah perjuangan yang menginspirasi. Kini, setelah memenangkan gugatan di Mahkamah Konstitusi, pria yang akrab disapa Kulin ini siap menakhodai Kabupaten Limapuluh Kota sebagai Bupati terpilih periode mendatang.
Di balik sosoknya yang berwibawa, tersimpan kisah masa kecil yang penuh perjuangan. Lahir 51 tahun silam dari keluarga petani sederhana, Safni muda terbiasa membelah pagi dengan mencangkul ladang sebelum bergegas ke sekolah. Tangannya yang kini terbiasa memegang dokumen kebijakan, dulunya lebih akrab dengan peralatan bertani.
“Jika ayah saya mempunyai ladang sebidang, saya juga harus punya ladang sebidang walaupun hasilnya tidak sama,” ucapnya mengenang prinsip hidup yang tertanam sejak remaja. Tekad ini membawanya memiliki dua ekor sapi dan motor Astrea dari hasil bertani tembakau – pencapaian yang luar biasa untuk seorang siswa SMP kala itu.
Tahun 1989 menjadi titik balik ketika Safni memutuskan mengadu nasib ke Malaysia. Berbekal keterampilan dan etos kerja tinggi, ia bekerja sebagai tukang las di perusahaan asing. Meski hanya tamatan SMA, kecerdasannya mengantarkan pada gaji yang lebih tinggi dibanding rekan sekerja bergelar sarjana.
Delapan tahun di perantauan tak membuatnya lupa kampung halaman. Setiap minggu, Safni setia pulang kampung – kebiasaan yang mencerminkan filosofi hidupnya: sukses boleh di mana saja, tapi jangan lupakan akar. Kini, imperium bisnisnya mencakup Minimarket Nova Famili, Biro Travel Umrah & Haji, perkebunan sawit seluas 108 hektar, peternakan ayam potong dengan kapasitas 3 ton per produksi, dan peternakan sapi dengan 98 ekor ternak.
Terpilihnya sebagai Bupati Limapuluh Kota membawa angin segar bagi daerah ini. Visinya sederhana namun dalam: membangun Lima Puluh Kota yang mandiri dan sejahtera dengan fondasi ekonomi kerakyatan. “Pengalaman saya sebagai petani dan pengusaha akan saya terjemahkan menjadi kebijakan yang membumi,” ujarnya dalam salah satu kesempatan.
Motto hidupnya – jujur, rajin, disiplin, bertanggung jawab, dan berpandai-pandai – kini menjadi kompas dalam mengemban amanah rakyat. Safni berkomitmen mengembangkan potensi agribisnis daerah, mengingat latar belakangnya yang memahami betul seluk-beluk pertanian dan peternakan.
Di tengah kesibukan memimpin berbagai unit usaha, Safni tak melupakan pentingnya regenerasi. Putri sulungnya, Nova, yang dulunya banker, kini mulai mengambil alih beberapa bisnis keluarga. Sebuah bukti bahwa jiwa entrepreneurship mengalir dalam darah keluarga ini.
Kini, sebagai Bupati terpilih, Safni Sikumbang membawa harapan baru bagi Lima Puluh Kota. Pengalamannya dari ladang hingga ruang eksekutif menjadi modal berharga dalam memahami kebutuhan rakyat dari berbagai lapisan. Kisahnya menjadi testimoni hidup bahwa kesuksesan bukan tentang dari mana kita berasal, melainkan seberapa keras kita berusaha dan seberapa tulus kita berbakti untuk negeri.(*)
Penulis adalah Jurnalis pemegang Kompetensi Utama, Pemred Padang Ekspres 2020-2022, Pemred Harian Haluan 2022-2023, Pemred Rakyat Sumbar 2017-2020, Pemred Padangtoday.com 2010-2011