Kapalo Koto, Tanahdatar, SESUMBAR.COM —Bertepatan dengan 3 Ramadhan, semangat anak-anak dalam menjalani latihan rutin Silek Harimau di Medan Bapaneh Maha Karya, Kapalo Koto, Jorong Gurun, Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, tetap menyala. Seusai latihan, mereka duduk berkumpul di balai-balai untuk mendengarkan sesi berbagi dalam Inspiration Class bersama seorang sutradara muda berbakat, Arief Malin Mudo.
Arief, yang telah menyelesaikan beberapa film seperti Surau dan Silek, Lilam dan Layla, serta Perjalanan Pertama, mengisahkan perjalanan hidupnya. Semasa kecil, ia bercita-cita menjadi diplomat agar bisa mengunjungi berbagai negara. Meski tak menjadi diplomat, impian itu terwujud melalui film-filmnya, terutama Surau dan Silek, yang telah tayang di lima benua.
Dalam sesi inspiratif tersebut, Arief menekankan filosofi mendalam dalam silat: “Lahirnya mencari kawan, batinnya mencari Tuhan.” Ia juga membagikan kisah dalam filmnya tentang tiga anak yang ingin belajar silat namun ditolak oleh seorang kakek karena mereka masih sering lalai dalam shalat. Setelah mereka memperbaiki ibadahnya, barulah mereka diperbolehkan belajar silat.
Arief juga mengungkapkan bahwa para pemeran dalam filmnya bukanlah artis profesional, melainkan anak-anak sekolah di kampung, sama seperti mereka yang berlatih di Nagari Gurun. Hal ini membuktikan bahwa dengan kedisiplinan dan tekad, siapa pun bisa mencapai hal besar.
Febby Dt. Bangso, doktor pariwisata sekaligus inisiator dan pendiri Medan Bapaneh Maha Karya, menjelaskan bahwa Inspiration Class dihadirkan untuk memperluas wawasan dan pemikiran anak-anak. Dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif, mereka diharapkan memiliki lebih banyak motivasi, impian, dan harapan.
Alumni Lemhannas ini juga telah meminta kesediaan beberapa tokoh untuk mengisi sesi Inspiration Class berikutnya, seperti Khairul Jasmi (Komisaris Semen Padang dan Pemimpin Redaksi Harian Singgalang), Sofa Yondri (Direktur Politeknik Negeri Padang), serta Shadiq Pasadiqoe (mantan Bupati Tanah Datar dan anggota DPR RI). Kehadiran mereka diharapkan semakin memotivasi anak-anak dalam mengembangkan potensi mereka.
Febby juga menegaskan dukungannya terhadap kebijakan Menteri Pendidikan dan Gubernur yang akan menjadikan silek sebagai pelajaran ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, ia juga menyambut baik program Bupati terpilih terkait “Satu Event Satu Nagari” serta inisiatif Kapolda dalam program Zero Tawuran melalui kegiatan silek, seni musik, tari, dan budaya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa FDB ini tetap konsisten dengan Gerakan “Jago Luhak Nan Tuo” dan “Gerakan Sato Sakaki” agar Tanah Datar, sebagai jantung Minangkabau, tidak hanya menjadi pusat kebudayaan, tetapi juga pengembangan Melayu di Asia.(*/FdB)