Padang,SESUMBAR.COM – Gunung Padang bukan sekadar lanskap menawan di pesisir Padang, tetapi juga sebuah simbol kisah cinta tragis yang melegenda. Nama Siti Nurbaya dan Samsul Bahri masih melekat erat di benak masyarakat Minangkabau, mengisahkan dilema antara tradisi dan modernitas sebagaimana yang diabadikan dalam novel *Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai* karya Marah Roesli.
Diyakini, makam Siti Nurbaya terletak di kawasan Gunung Padang, menjadikan tempat ini lebih dari sekadar destinasi wisata alam. Setiap langkah di jalur pendakian tidak hanya menawarkan panorama spektakuler, tetapi juga membawa pejalan menelusuri jejak sejarah yang penuh emosi.
Kini, legenda itu bersanding dengan semangat baru melalui BOM Run 2025, ajang lari yang menggabungkan tantangan fisik dan perjalanan historis. Ketua Umum PB IKASMANTRI, Dr. Dr. Rahyussalim, Sp.OT(K) melalui Ketua Harian Yulviadi Adek menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga medium eksplorasi keindahan dan kekayaan budaya Minangkabau.
BOM Run 2025 akan membawa pelari melintasi jalur yang menyuguhkan perpaduan antara keajaiban alam dan nilai historis. Setiap langkah para peserta seakan menghidupkan kembali kisah Siti Nurbaya dalam perspektif modern, menjadikan olahraga sebagai jembatan antara masa lalu dan masa kini.
Namun, BOM Run 2025 bukan satu-satunya ajang lari yang memperkenalkan keindahan Sumatra Barat. Sebagai bagian dari rangkaian perayaan budaya dan olahraga, Blue Ocean Minang Run 2025 turut hadir membawa pengalaman berbeda: berlari di sepanjang pesisir Pantai Padang dengan suguhan panorama laut yang memesona. Event ini mengusung konsep sport tourism yang menyatukan olahraga, hiburan, budaya, dan kepedulian lingkungan.
Diinisiasi oleh Pengurus Besar Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Padang (PB IKASMANTRI), event ini memiliki tujuan lebih luas.
Sensasi Berlari di Jejak Legenda
Baik di jalur Gunung Padang maupun di pesisir Pantai Padang, pengalaman berlari dalam event ini menawarkan sensasi yang unik. Udara laut yang segar dan deburan ombak menemani peserta di Blue Ocean Minang Run, sementara keindahan alam serta jejak sejarah menemani mereka di BOM Run. Kedua event ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara legenda dan tantangan.
Sebagai bagian dari perayaan budaya dan ekonomi Minangkabau, event ini juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung yang memperkaya pengalaman peserta.
Dukungan Penuh untuk Pariwisata dan Ekonomi Lokal
Diharapkan, event ini dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Kota Padang serta memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lokal. Pemerintah daerah serta berbagai pihak turut mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mempromosikan Sumatra Barat sebagai destinasi wisata olahraga unggulan di Indonesia.(*/ope)