JAKARTA, SESUMBAR.COM— Rutin mendonorkan darahnya secara sukarela, wartawan senior yang juga Pemimpin Redaksi AjarDetik.com Yurnaldi diganjar Tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Satya Lencana Kehormatan itu semula akan diserahkan tahun 2021, tapi karena mengganasnya Covid-19 dan kesibukan Presiden, tanda kehormatan tersebut baru diserahkan Agustus 2024. Penyematan Satyalencana Kebaktian Sosial itu diserahkan secara simbolis oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, di Hotel Grand Sahid Jaya,Jakarta Pusat, kepada 26 penerima yang mewakili 26 provinsi, Senin 5 Agustus 2024.
Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, darah merupakan cairan penting yang dibutuhkan manusia. Ia berfungsi selain memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon, ke sel dan organ di seluruh tubuh manusia, juga mengangkut limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel tubuh. Tidak sampai di situ, darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan berbagai kesehatan serius. Untuk itu, kehadiran Donor Darah Sukarela (DDS) memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi pendonor, tetapi juga bagi orang yang menerima darah.
“Setetes darah dapat memberikan harapan dan semangat bagi mereka untuk kembali sehat dan beraktivitas seperti semula,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada Pendonor Darah Sukarela 100 Kali.
Mengingat begitu pentingnya darah bagi kelangsungan hidup manusia, Wapres dalam kesempatan yang sama menyebut pendonor sukarela ini sebagai pahlawan kemanusiaan.
“Untuk itulah, pendonor darah dapat kita sebut sebagai pahlawan kemanusiaan, karena dengan sukarela dan tanpa pamrih, mereka turut menyelamatkan nyawa dan menjaga keberlangsungan hidup sesama manusia,” ungkapnya.
Dilansir dari siaran pers Palang Merah Indonesia (PMI), Satyalancana Kebaktian Sosial merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada para pendonor darah atas dedikasinya berdonor darah 100 kali.
Sebanyak 1.591 DDS sebanyak 100 kali periode donor 2019-2020 dari 26 provinsi menerima penghargaan. Dari total penerima tanda kehormatan, 1.523 DDS ini adalah laki-laki dan sebanyak 68 di antaranya adalah perempuan. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah pendonor 100 kali terbanyak, yaitu di atas 600 orang.
Di antara para penerima penghargaan ini, Darmopawiro (76 tahun) dari Jawa Tengah menjadi pendonor tertua, sementara Yunus Effendi (43 tahun) dari Jawa Timur adalah pendonor termuda. Selain itu, Gindo Panggabean dari Sumatra Selatan tercatat sebagai pendonor terbanyak dengan 164 kali donor. Sementara itu, terdapat juga DDS 100 kali termuda Apheresis, Rachmat Hidayat (29 tahun) dari DKI Jakarta (161 kali) dan pendonor darah terbanyak Apheresis, I Putu Gede Suartika dari Bali dengan 212 kali berdonor.
Wapres menekankan bahwa setiap negara perlu menyadari pentingnya ketersediaan darah yang cukup untuk menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa warga negara.
“Darah dibutuhkan untuk menjaga kesehatan, menyelamatkan nyawa, keperluan medis, hingga membantu penanganan penyakit kronis. Namun terkadang, darah tidak dapat tersedia dengan cepat dan cukup di rumah sakit dan bank darah sehingga keberadaan pendonor darah sangat krusial,” ujarnya.
Sebelumnya, Wapres ke-10 dan ke-12 selaku Ketua Umum PMI, M. Jusuf Kalla melaporkan bahwa PMI telah memenuhi sekitar 93 persen kebutuhan darah nasional. Pihaknya meminta, pemerintah melalui Kemenkes meningkatkan ketersediaan reagen untuk skrining darah dari tahun ke tahun demi memastikan darah yang disalurkan kepada masyarakat terbebas dari penyakit.
“Hal ini untuk menjamin bahwa darah yang diterima dari masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat adalah darah yang sehat dan aman,” ucap Jusuf Kalla.
Adapun 26 perwakilan DDS 100 kali yang menerima penyematan penghargaan secara langsung oleh Wapres, antara lain, berasal dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, Aceh, dan Jambi.
Sebanyak 1.591 DDS sebanyak 100 kali periode donor 2019-2020 dari 26 provinsi menerima penghargaan. Dari total penerima tanda kehormatan, 1.523 DDS ini adalah laki-laki dan sebanyak 68 diantaranya adalah perempuan. Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah pendonor 100 kali terbanyak, yaitu di atas 600 orang.
Selain para pendonor, hadir dalam acara ini, Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita, serta jajaran pengurus dan mitra PMI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi; dan Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Arif M. Marbun. (wapresri.go.id/Yurnaldi)